Fakta tentang Resep Telur
Konon, telur dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah serta memperbesar risiko terkena penyakit jantung. Tapi syukur, fakta berbicara lain. Siapa yang tidak pernah makan telur? Rasanya hampir semua orang pernah mencicipinya. Jepang, Prancis, dan Swedia terkenal sebagai negara yang mengonsumsi telur paling banyak sedunia. Di sana, telur sudah menjadi bagian dari makanan sehari-hari. Entah sebagai bahan tambahan dalam makanan atau sebagai lauk. Meski tingkat konsumsi per kapitanya berbeda, masyarakat di Tanah Air juga sudah jamak memakan telur.
Wajar jika kemudian tercetus pendapat yang mengatakan mengonsumsi telur terlalu sering bisa menimbulkan penyakit di kemudian hari. Pendapat itu mencuat di tahun 70-an. Padahal, kemungkinan itu menjadi ada karena seringkali telur dimakan bersamaan dengan makanan lain yang mengandung kolesterol tinggi, seperti sosis dan daging.
Di Amerika, Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan masyarakat agar tidak terlalu banyak mengonsumsi telur dan tidak mengonsumsi kolesterol lebih dari 313 mg per hari. Artinya, masyarakat Amerika hanya boleh makan 3-4 butir telur per minggunya karena satu butir telur mengandung 213 mg kolesterol. Kolesterol itu hanya ada pada kuning telurnya saja.
Sesungguhnya, kemungkinan terbesar terjadinya penyakit akibat mengonsumsi telur hanya ada pada para diabetesi yang mengkonsumsi telur terlalu banyak. Sebab, mekanisme transpor kolesterol diabetesi telah mengalami gangguan. Menurut para peneliti dari Harvard University satu butir telur atau lebih per hari akan mencetuskan risiko penyakit jantung dua kali lebih besar daripada diabetesi yang hanya makan sebutir telur per minggu.
Sementara, bagi orang sehat tidak ditemukan korelasi positif antara konsumsi telur per kapita dengan tingkat kematian akibat penyakit kardiovaskular. Penelitian itu diselenggarakan di 24 negara. Namun, berdasarkan hasil penelitian Dr. Frank Hu dan epidemiologis lainnya dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Harvard University, Amerika Serikat, selama 14 tahun terakhir telur diindikasikan tidak mampu mencetuskan berbagai penyakit serius tersebut. Karena paling banter, orang tak akan makan lebih dari tiga butir telur perhari. Karenanya, yang terpenting adalah menjalankan pola makan sehat dan seimbang.
Ada banyak alasan mengapa telur patut dikonsumsi. Telur sangat kaya dengan protein dan mengandung 13 macam protein dan mineral. Di antaranya ada 75 kkal karbohidrat, 6,25 gr protein, 5,01 gr total lemak, 213 mg kolesterol, 317,5 (IU) vitamin A, 0,70 mg vitamin E, dan 25 mg kalsium.
Nilai biologis telur yaitu jumlah protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mencapai 93,7 persen. Sebagai perbandingan, susu hanya memiliki 84,5 persen, ikan 76 persen, dan daging 74,3 persen. Jadi, bisa dibilang telur adalah sumber protein terbaik yang bisa dibeli dengan harganya yang relatif terjangkau.
Sehat dengan Telur
Penganan yang dikonsumsi, walaupun bergizi tinggi, nyatanya dapat membuat seseorang terjangkit penyakit. Begitu juga dengan telur. Karena itulah proses pengolahan dan bahan makanan yang dipakai menjadi sangat penting.
Ketika menyangkut soal makanan, tentunya Anda menginginkan makanan yang terbaik bagi Anda dan keluarga. Jika telur menjadi menu pilihan untuk keluarga, Anda harus mengolahnya dengan benar. Kalau tidak, bukan tak mungkin anggota keluarga akan mengalami sakit seusai makan masakan Anda. Biasanya, telur dijual per kilogram. Akibatnya, konsumen tentu harus menyediakan tempat penyimpanan khusus untuk persediaan telurnya. Sebaiknya simpanlah persediaan telur di dalam lemari pendingin. Keluarkanlah beberapa butir sesuai keperluan.
Kalau kebetulan Anda mendapati telur yang pecah dan atau kotor, segera buang ke tempat sampah. Untuk menyiapkan masakan dari telur, sebaiknya bersihkan dahulu tangan Anda dengan sabun dan air hangat. Lakukan hal serupa setelah memasak telur. Anda pun harus berhati-hati dalam memecahkan telur. Pecahkan telur dalam mangkuk yang bersih. Pastikan telur yang akan digabungkan belum busuk. Jika serpihan cangkang telur terjatuh ke dalam, ambillah dengan sendok bersih.
Terkadang, beberapa resep masakan menghendaki pemisahan putih dan kuning telur. Untuk memisahkannya Anda bisa menggunakan pemisah telur dan letakkan di mangkok yang berbeda. Jangan lupa, segera buang cangkang telur ke tempat sampah.
Kalau masakan Anda memerlukan bumbu tambahan, pastikan tangan Anda telah bersih. Lalu, setelah menambahkan bahan lainnya ke dalam telur, jangan langsung mencicipinya ketika masih berupa adonan atau mentah. Cicipilah ketika sedang memasak. Pastikan putih telur telah berubah warna dan tak lagi encer sebagai penanda telah matang. Sementara, kuning telur yang matang akan terlihat mengental. Jika Anda membuat telur orak arik, masaklah hingga tak ada lagi bagian telur yang cair. Penganan dari telur harus dimasak secara matang. Kalau Anda memanggang kue, tusuklah dengan tusuk gigi untuk melihat apakah kuenya telah matang. Masaklah telur dengan panas 160 derajat agar bagian tengah makanan menjadi masak.
Langkah terakhir, pembersihan. Cucilah semua peralatan masak dan perangkat penyaji masakan dengan telur dengan sabun dan air hangat sesegera mungkin setelah selesai digunakan. Nah, sudahkah Anda melakukannya?