The Indonesian's Love Community
Selamat datang dan salam cinta dari kami
The Indonesian's Love Community
Selamat datang dan salam cinta dari kami
The Indonesian's Love Community
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Desa Cinta Community bukan community biasa
 
IndeksPencarianLatest imagesPendaftaranLogin
Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
Top posters
a_a_widodo
(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_lcap(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Voting_bar(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_rcap 
F4tima az zahra
(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_lcap(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Voting_bar(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_rcap 
k1n6k0n9
(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_lcap(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Voting_bar(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_rcap 
maston
(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_lcap(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Voting_bar(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_rcap 
Mordillo
(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_lcap(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Voting_bar(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_rcap 
@dmin™
(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_lcap(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Voting_bar(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_rcap 
cute_wolf
(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_lcap(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Voting_bar(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_rcap 
RAFLI
(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_lcap(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Voting_bar(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_rcap 
ladyred
(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_lcap(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Voting_bar(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_rcap 
andry_happy
(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_lcap(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Voting_bar(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Vote_rcap 
User Yang Sedang Online
Total 1 user online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 1 Tamu

Tidak ada

User online terbanyak adalah 81 pada Wed Apr 13, 2011 9:46 pm
Statistics
Total 329 user terdaftar
User terdaftar terakhir adalah rizki allvahg

Total 2416 kiriman artikel dari user in 438 subjects

 

 (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu

Go down 
PengirimMessage
F4tima az zahra
Global Moderator
Global Moderator
F4tima az zahra


Jumlah posting : 258
Age : 42
Location : bumi allah
Registration date : 06.12.07

(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Empty
PostSubyek: (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu   (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu EmptyWed Jun 11, 2008 11:04 pm

Di senja hari yang cerah itu,Disisa letihku masih kusempatkan untuk membereskan buku buku yang berserakan diruang tamu.Aku memang si kutu buku yang sehari hari di waktu luangku untuk kuhabiskan membaca buku,Mulai dari buku Animal hingga Buku Tata Surya,Mulai dari buku komik hingga buku bina keluarga samara.Kebiasaanku membaca buku sambil tiduran di sofa panjang ruang tamu.

''Assalamu alaikum''Suara seseorang mengucapkan salam di luar rumahku.
''Waalaikum salam''jawabku sambil membukakan pintu dan melihat siapa yang datang.

Terasa malu aku menemuinya karena itulah keadaanku,yang saat itu belum berjilbab rapat sedang aku aktif di majelis itu sebagai penggalang dana para donatur.Kupakai jilbabku hanya di majelis saja,sedang keseharianku masih terbiasa dengan memakai jeans dan Tshirt berlengan pendek.Semua orang di mejelis pun tahu akan diriku yang belum berjilbab.Dan semuanya mengetahui jika aku memang belum siap.

''Oh..Akh Ali,Ada keperluan apa yang membuat akhi datang kemari''Tanyaku pada tamuku tanpa mempersilahkannya masuk.
''Ini loh ukh Aini,Ada undangan dari majelis untuk mengadakan Tabligh Akbar''Jawab Akh Ali seraya menyodorkan undangan padaku.
''Kapan pelaksanaanya Akh''Tanyaku kembali sambil membuka undangan yang ia berikan.
''Insyaa Allah,tanggal 12 march Ukh''Jawabnya sambil melihat lihat halaman rumahku yang penuh kutanami bunga mawar.

''Wah Panggilan maghrib tiba Ukh,Dan Ana mau pamit Ukh''Suaranya membuyarkan lamunanku dari bacaan undangan itu.
''Oh Silahkan Akh,Akupun sekalian mau maghrib''kubalas sapanya seraya mengucapkan salam

Akh Ali Seorang pemuda yang amanah dan aktivis dakwah dimajelis itu,Usianya lebih muda 2 tahun dariku,Dia sibukkan diri di jalan dakwah dan hanya tinggal dimasjid dan pondok pesantren tempat ia bertugas.Sopan santun dan teramat ramah dalam bersikap.

Sejak Akh Ali mengenalku karena mengirimkan undangan itu,kami mulai saling kenal dan tegur sapa jika secara kebetulan bertemu dijalan.Walau hanya sekedar sapa dan tanya kabar,Cukup membuat ukhuwah kami terjaga terlebih aku kebagian tugas penggalang dana untuk tabligh akbar itu.

''Salamun alaykum ya Ukh''sapa Akh Ali padaku pagi itu.
''Wa alaikum salam Akh''Jawabku singkat karena aku tengah terburu buru untuk menemui salah satu pelangganku.
''Ukh Ada yang ana ingin sampaikan pada Ukhti,Kapan Ukhti ada waktu''?Tanya Akh Ali pagi itu dijalan
''Oh..Pentingkah,Bagaimana kalau nanti sore saja Akh setelah waktu Ashar''Jawabku sambil melirik jam tanganku.
''jazakilah ya Ukh atas waktu yang diberikan nanti sore dan kalau bisa bolehkah Ana sua dengan Ayah Ukhti''?tanyanya dengan jelas lagi
''Ehm..Insyaa allah ya Akh,nanti akan ku hubungi Ayahku ''Jawabanku terakhir mengakhiri cakapku pagi itu karena HP ditanganku tengah berbunyi.

Sebelum berpisah kami sempat ucapkan salam dengan senyuman,walau Akh Ali selalu menunduk kala bercakap denganku.Dan hal itu ku maklumi karena demi menjaga pandangannya.Walau terkadang akupun merasa malu jika bersua dengannya karena hingga kini aku belum mampu menutup auratku.

Keseharianku penuh kesibukan dengan pekerjaanku.Aku seorang lajang yang berwiraswasta,Alhamdulilah dari hasil keringatku menjadikanku wanita yang mandiri dan mapan dalam hal financial.Hingga aku lebih nyaman tinggal hanya dengan pembantuku yang usianya persis Ummiku.Aku tak pernah menganggapnya pembantu namun kuanggap mbok iyem ibu angkatku,Pekerjaan mbok iyem hanya menemaniku ngobrol kala waktu luangku dan mengerokku kala aku masuk angin.

Untuk pekerjaan rumahku.cukup dikerjakan dua hari sekali saja.Dan masak pun kami jarang terkecuali hari kamis sore bikin kue kue untuk ku kirimkan ke pengajian rutin yang diadakan musola di pusat desa.

Sore itu ditengah kesibukan,kuhubungi Ayahku dan menyampaikan jika Akh Ali ada keperluan yang akan disampaikan.Ayah sebelumnya telah mengenal Akh Ali,Karena memang Akh Ali adalah putra Pak Hadi Teman sekolah Ayah dulu.Sore waktu yang di tentukan tiba dan Ayahku telah dirumahku saat aku masih diperjalanan karena sekalian mampir di toko klontong untuk membeli gula dan kopi serta cemilan untuk mereka.

''Oh..Ayah,Maafkan Aini yah karena terlambat datang,tadi sekalian mampir beli kebutuhan dulu''Kusapa Ayahku sambil mencium tangannya.
''Ah Gak apa apa neng,Yang penting selamat nyampe rumah,ingat naek motor jangan ngebut''Tukas Ayahku menyadarkanku dari kebiasaan ngebutku.

''Neng Aini..ieu teh kaping salapan sanes''?tanya mbok iyem padaku dengan logat sundanya dan tangannya mengambil barang yang masih nyantel di motor.
''Iya mbok ini tanggal sembilan,Emangnya ada apa mbok''?tanyaku heran pada si mbok yang memang suka becanda itu.
.
''Wah..Si Neng keenjing ulang tahun atuh,sanes kaping sapuluh miladna teh''?kembali mbok yem meneruskan cakapnya sambil memberikan minuman air jeruk nipis kesukaanku.

Tak kuperhatikan lagi kapan aku milad.Karena tiada waktu untuk mengingatnya lagi.Waktuku habis untuk kerjaan dan majelis,ku jalani sebagai pemilik 3 kios wartel dan kujalani berjualan batik batik sutra serta perhiasan yang ku kreditkan pada istri istri pengusaha.Dan alhamdulilah hasil yang keringatku cukup untukku keluargaku serta ketiga anak asuhku.

''Assalamu alaikum'' Suara Akh ali menyapa Ayah yang kudengar dari dalam rumah yang tengah menyiapkan air panas untuk membuatkan kopi mereka.
''Wa alaikum salam,Silahkan masuk Nak Ali''Jawab Ayah dengan suara senang karena sua dengan putra sahabatnya dulu.

Akupun segera keluar dari dalam dengan membawakan 3 cangkir kopi panas serta keripik emping melinjo untuk kami.Senja itu sengaja kupakai baju panjang walau kepalaku tak berjilbab.dan kulihat Akh Ali memakai baju panjang berlengan putih sambil ditangannya membawa bingkisan berwarna pink.

''Afwan ya Pak dan Afwan ya Ukh Aini.Ana telah mengganggu waktu bapak dan anti''Akh Ali memulai percakapan kami.
''Ah teu nanaon ujang,Kaleresan weh bapak nuju nganjang sono ka dieu''Sahut ayahku dengan logat sundanya yang masih kental.

''Iya Akh...gak mengganggu kok''jawabku singkat sambil mempersilahkan mereka meneguk kopi yang kubuatkan.
''Pak dan Ukht Aini,,Ada hal yang ingin kusampaikan dan menurut ana ini hal penting''suara Akh Ali memulai kembali percakapan kami.

''Sebenarnya Ana lama sudah menyukai Anti namun ana tak punya keberanian tuk mengatakan hal ini''cakap Akh Ali terasa gugup.

Terperanjat kumendengar pengakuan Akh Ali,Bagaimana mungkin seorang alim menyukaiku yang masih belum berjibab apalagi pandai dalam agama.
Rautku memerah dan jantungku berdegup keras,Entah apa yang harus kujawab saat itu.Ayahku terus menatapku dari kejauhan dan tersenyum padaku.

''Haduh..Urusan suka menyukai mah terserah si neng saja,jangan tanya bapak atuh''Ayahku berkata sambil kedua matanya terus menatapku.
''Sore ini..Ana telah berterus terang pada bapak dan ukhti akan niat Ana untuk menjalin hubungan yang serius dengan Anti''suaranya begitu tegas.

Dengan rasa hormatku.kuminta waktu untuk memikirkan hal itu,Karena bagiku hal ini amat penting karena menyangkut masa depanku,Dan Akh Ali
pun mengerti dengan apa yang ku inginkan.Aku memberi waktu seminggu untuk menerima atau menolaknya,Ayahku hanya tersenyum menatapku yang termenung dilanda bingung.

''Oh iya Ukh..ini ada bingkisan kecil untukmu,semoga bermanfaat''tukas Akh Ali seraya menyodorkan bingkisan pink itu dan akupun menerimanya.
''Hatur nuhun nya Akh.duh gak usah repot gitu,Aku jadi gak enak''Jawabku dengan agak malu dan ayahku hanya tersenyum melihat tingkah kami.

Setelah percakapan usai,Akh Ali pun pamit setelah sebelumnya bercakap berdua dengan Ayahku.Ayahkupun pulang ke kampung sebelah dan Akupun kembali ke kamarku untuk beristirahat.Dalam rebahku teringat akan bingkisan tadi,Segera kubuka dengan hati berdebar dan setelah kubuka berlinanglah Air mataku.Karena bingkisan itu berisi dua lembar jilbab panjang berwarna hitam dan biru.Dalam bingkisan itu terdapat selembar surat tulisan tangan Akh Ali dengan hurup sambung..

Salamun Alaykum

semoga bingkisan ini bermanfaat bagi anti,dan ingin melihat Anti memakainya di tabligh Akbar lusa.


bersambung
Kembali Ke Atas Go down
F4tima az zahra
Global Moderator
Global Moderator
F4tima az zahra


Jumlah posting : 258
Age : 42
Location : bumi allah
Registration date : 06.12.07

(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Empty
PostSubyek: Re: (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu   (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu EmptyWed Jun 11, 2008 11:05 pm

Kugenggam erat dua lembar kerudung berwarna hitam dan biru dari Akh Ali sebagai hadiah hari miladku.Dan rencanaku akan kukenakan hari lusa saat di adakan pengajian akbar .Dengan harapan Ali akan melihatku walau dari kejauhan dengan kerudung yang ia berikan untukku.

Keesokan harinya pukul 6 pagi masih kuterbaring di tempat tidur,Karena kebiasaanku setelah solat subuh akan kulanjutkan kembali tidurku.Suara mbok yem membangunkanku dari rasa malasku.

''Neng..Pagi ini mau sarapan apa''Tanya mbok yem dibalik pintu .
''Pagi ini aku malas sarapan mbok,jadi mbok beli sarapan untuk mbok sendiri dan uangnya kutempelkan dipintu kulkas''jawabku dan masih tiduran.
''Oh..Ya udah,Mbok keluar dulu ya neng''tukas mbok yem sambil berlalu hingga tak kudengar lagi suaranya.

Masih dengan rasa malasku.Ku buka kembali bingkisan dari Ali dan masih kugenggam pemberiannya hingga akupun tersenyum dan tak kuketahui apa makna dari senyumku.Perasaanku hanya terharu dan masih tercengang rasa tak percaya jika Ali sudah lama menyukaiku.

Kuberanjak ke kamar mandi segera bersihkan diri,Kucoba memakai rok panjang hitam dan baju panjang putih dan kupadukan dengan rompi panjang hitam.
ku ambil kerudung hitam pemberian Ali dan kukenakan.Kurapikan kerudungku dan kubercermin dalam kamarku.Tergugu aku menangis diidepan cermin,Sesali diri mengapa tidak dari dulu ku tutup auratku.

setelah kulihat diriku yang kini mengenakan busana seorang muslim.Barulah 5 menit kurapi dengan kerudungku,Tiba tiba bel pintu rumahku berbunyi.
Dengan lari menuruni tangga kusegera menemui tamuku pagi ini,Terpaksa kubukakan pintu karena mbok iyem belum datang beli sarapan tadi.

''Assalamu Alaikum ,met pagi Aini''Sapa Ali membuatku kaget rasa tak percaya jika dia yang hadir didepanku pagi itu.
''Wa Wa alaikum salam Akh,pagi juga''Jawabku gugup sambil merasa malu karena ku tengah mengenakan kerudung pemberiannya.

''Wah..Mantap loh ukh pagi ini''Ungkap Akh Ali memujiku dengan senyum yang membuatku tersipu malu.
''Benarkah,Apakah ana pantas mengenakannya ''Tanyaku bagai anak kecil yang bertanya pada ibunya

''Iya benar..Anti lebih cakep berjilbab dan cakep gak cakep,jilbab itu kewajiban loh Ukh''Kembali Ali mengungkapkan masallah hukum berjilbab.
''Oh ,..Ada apa ya yang membuatmu kemari bukankah aku berkata seminggu baru bisa kujawab''ungkapku dengan bahasa sehalus mungkin.

''Ini sarung Tangan berwarna biru dan hitam untuk melengkapi jilbab tempo hari''Ucap Ali seraya menyodorkan bingkisan itu.
''Duh jadi tambah merepotkan saja''Tukasku malu sambil menerima bingkisan yang Ali berikan.

Setelah cakap sebentar Ali pun pamit untuk kembali melanjutkan tugasnya.Dan segera kututup pintu segera ku naik ke lantai atas kamarku.
Kubuka bingkisan kecil tadi dan kudapatkan suratnya dengan kata yang amat singkat..

Salamun alaykum
Ana mencintaimu hanya karenaNYA.

Sebaris kata cukup membuatku menangis dan terharu,Namun hatiku belumlah mampu tuk menerima kehadiran seseorang selain pekerjaanku.
Malam ini di majelis di adakan pengajian Akbar dengan penceramah Ustadz dari daerah lain.Ali sibuk denan tugasnya dan akupun sibuk dengan tugasku,
Hingga Ali pun tak begitu memperhatikan diriku yang tengah berjilbab biru pemberiannya tempo hari serta kupadukan dengan sarung tangan yang tadi pagi kuterima darinya.

Ada rasa kecewa dihati karena Ali tak bisa melihatku dengan berjilbab pemberiannya,Namun kusadar dan paham kalau jilbabku bukan hanya untuk Ali semata.Namun kewajiban dan untuk kebaikan diriku sendiri.Pengajian Akbar usai tepat pukul 24:00,Dan aku pun serta mbok iyem segera beranjak meninggalkan tempat.Mbok iyem hanya melirikku seakan tahu jika aku tengah memikirkan Ali,Dengan sedikit banyolannya membuatku tersipu malu.

''Aini,,mbok iyem ''Suara dari belakang yang memanggilku dan kuhapal pemilik suara itu yaitu Ali.
''Afwan ya Aini tadi ana sibuk jadi tak sempat menyapa''Ucapnya sambil melihat mbok iyem yang masih menggandeng tanganku.

''Ah gak apa apa kok''Jawabku singkat dengan sedikit malu
''Aini pantas mengenakan jilbab loh,dan semoga selamanya akan mengenakannya''kembali Ali berucap dan kurasakan ucapanya bagai air yang menyejukan
''Insyaa Allah,Aku akan mengenakannya dan semoga tidak terlambat taubatku ya''ungkapku malam itu disaksikan mbok iyem.

Sepanjang perjalanan pulang,kami banyak cerita tentang penceramah tadi di mimbar dan Ali hari lusa akan mengantarkan kembali ke kediaman Ustad di luar kota.Ali mengantarkan kami hingga depan rumahku dan kamipun bercakap sejenak di teras depan..

''Aini...Anti mantap dan lebih pantas dengan berjilbab''Ungkap Ali yang di iyakan oleh mbok iyem..
''Iya iya dech,,Tapi nanti bagaimana dengan baju bajuku yang lama yang belum sempat aku pakai''agak ketus juga ku menjawab
''Yah kan boleh dipakai jika didalam rumah Ni''jawab Ali dengan segera

Kala masa jahiliyah hobiku bershoping ria dan mengkoleksi baju jeans sepatu hingga tas,Bahkan hp dan mp3 hingga semua hobiku telah menyadarkanku dengan sendirinya.Satu sesal dan taubatku malam itu semoga masih diterima Tuhanku.Semuanya berubah setelah kumengenal Ali walau mengenalnya tidak terlalu lama.

''Aini..Akan menjawabnya lusa ya mas''Ucapku untuk yang pertama kali memanggil Ali dengan ucapan mas.
''Oh..kutunggu jawabanmu Ni dan esok hari Aku akan keluar kota untuk mengantarkan sang ustadz''jawab mas Ali padaku.
''Iya Gak apa apa kok mas,sepulang dari mengantar Ustadz Mas Ali datang saja kemari dan akan kuberitahu Ayahku''dengan tanpa gugup ku menjawab.
''Aini..Ana mohon pamit untuk kembali ke majelis karena ada hal yang belum ana sampaikan pada sang Ustadz perihal jam keberangkatan''
''Oh ..silahkan mas dan hati hati dijalan ya,Akan kuberikan jawaban itu sekembalinya mas mengantarkan sang Ustadz''ucapku diakhiri salam

Saat Aku hendak beranjak meninggalkan teras.Mas Ali memberikan sepucuk surat untukku dan berkata jika surat ditulisnya tadi malam.kuterima surat itu dan langsung kuberanjak wudhu untuk melaksanakan solat hajatku.Dlam sujudku malam ini ku memohon Ampunn atas dosa khilafku masa lalu dan ku memohon petunjukNYA untukku memberikan jawaban untuk Mas Ali menolak atau menerimanya.

Derai air mata membasahi sajadah warna gading,tangisku kutumpahkan malam itu,Betapa diri ini lalai akan nafsu duniawi Dan rasa syukurku padaMU ya Rabb yang telah mempertemukan Mas Ali denganku.Segala hidayah dariMU dan Mas Ali sebagai perantaranya.Tersedu dalam tangisku segera kuberanjak untuk
rebahkan diri karena hari menjelang pagi tepat pukul 3 dini hari.Ku buka dan kubaca selembar Surat dari pria yang ingin meminangku.

Salamun Alaykum
Ana ingin melihat Anti terus memakai jilbab,Anti akan tetap cantik dan anggun dengan warna jilbab apapun.
Wanita adalah perhiasan dunia yang harus dijaga kecantikannya..
Semoga Allah merestui niat ana untuk menikahi Anti...

Wassalam
Ana Ali

Tiap kalimat pendek Ali penuh hal yang bermanfaat dan banyak mengingatkan membuatku mantap akan pilihanku untuk menjadikannya Kelak sebagai imam di rumahku .Masih dengan rasa hati penuh ketengangan.Ku ucapkan syukurku atas anugrah cinta Ali yang tertambat padaku yang merasa hina ini.ku simpan rapi 3 pucuk surat dari Mas Ali dalam tas tanganku.

Kurebahkan diri dan terbawa dalam mimpi,Dalam sebuah mimpi kulihat Mas Ali dengan raut pucat berpesan agar aku harus istiqomah dan terus mengenakan jilbabku dimanapun berada,Mimpi sekejap dan membuat terjaga dari tidurku.Astagfirloh ku ucap mengingat bayang itu dan kulihat hari menjelang shubuh.
Selepas fardhu subuh Hp ku tengah berbunyi tanda SMS masuk dan kulihat itu dari Mas Ali.

''Ni..Ana mau berangkat sekarang mengantarkan rombongan Ustadz dan minta do'anya'''hanya itu isi SMS darinya.

SMS mas Ali tak kubalas namun bukan berarti ku tak mendo'akannya.Selalu kuberdoa untuk kebaikan kami dan selalu berharap kami di syafaatkan.
Selembar kertas kutulis''MBOK YEM..HARI INI JANGAN SIAPKAN SARAPAN DAN JANGAN MEMBANGUNKANKU''kertas itu ku tempel didepan pintu kamarku.
Dan segera kurebahkan kembali melanjutkan tidurku.

''Neng..Cepat bangun Neng Ada tamu penting yang mencarimu''Suara Mbok iyem mengetuk pintu kamar
''Iya..mbok,Aku udah bangun dari tadi hanya saja lagi malas hari ini tuk keluar kamar''Jawabku sambil merapikan kerudung hitamku.

Dengan terburu ku turuni tangga dan melihat siapa tamu penting itu.Terkejut aku melihat siapa tamuku..
Kuucapkan salam kepada Ayahanda Mas Ali yang tengah menangis.Membuatku heran dan bingung apa yang terjadi hingga beliau datang kemari.

''Ada Apa pak,Apa yang terjadi''tanyaku memulai percakapan.
''Nak Aini..Ali mendapat musibah dijalan dalam perjalanan pulang mengatarkan para rombongan Ustadz semalam''tangisnya menjadi
''Dimana kecelakaan itu terjadi dan bagaimana keadaanya sekarang pak''Tanyaku gusar dan cemas.
''Di Indramayu tepatnya daerah jembatan Widara,Bapak harap Nak Aini bisa menemani bapak menjenguk Ali''suara pak Hadi penuh harap

Tanpa kujawab pertanyaannya segera ku telpon rental mobil untuk membawaku ke rumah sakit menjenguk Mas Ali.
Mbok yem turut serta untuk menemaniku karena aku merasa canggung jika bepergian dengan orang yang baru ku kenal..

bersambung....
Kembali Ke Atas Go down
F4tima az zahra
Global Moderator
Global Moderator
F4tima az zahra


Jumlah posting : 258
Age : 42
Location : bumi allah
Registration date : 06.12.07

(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Empty
PostSubyek: (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu 3   (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu EmptyWed Jun 11, 2008 11:06 pm

Selepas sholat dzuhur mobil yang ku rental telah parkir didepan rumahku.segera kuberangkat menuju rumah sakit Gunung Jati Cirebon.
Aku duduk didepan bersama supir sedang ibu dan Ayah mas Ali duduk dibelakangku.Mbok iyen kulihat duduk di jok paling belakang sambil terus berdzikir dengan tasbih yang kubelikan minggu lalu.

''Nak Aini,kami sudah mengetahui rencana Ali untuk meminangmu dan kami selaku orang tuanya teramat setuju jika kau jadi menantu kami''suara ibunya
memulai percakapan di tengah kebisuan.
''Bu,,Aku baru saja akan menjawabnya nanti malam dan akan kuterima pinangan mas Ali karena keluargaku pun menyetujuinya''jawabku sambil kuseka air
mataku.

Suasana kembali hening dengan pikiran masing masing.Mobil yang kami tumpangi memasuki pelataran rumah sakit.Sedikit berdebar dengan apa yang akan
terjadi nanti,kucoba tenangkan diri dengan dzikir dan bismilah.Kulangkahkan kaki menuju ruang ICU dengan menggandeng tangan mbok iyem..

Dokter Arifin keluar dari ICU Dengan ditemani 3 orang suster yang membawa medical record ditangannya.
''Keluarganya Tn Ali apa sudah datang''Suara Suster itu membuyarkan lamunanku
''Ya..kami sudah datang''jawabku mewakili Ayah ibunya mas Ali.

Kulihat mimik sedih dari Dokter Arifin.mengatakan jika Mas Ali tak akan bisa bertahan karena mengalami pendarahan otak besar serta hantaman trotoar
yang mengena paru parunya.Terkulai lemas tumitku tiada berdaya kala Dokter Arifin berkata menyerah dan pasrah pada kuasaNYA.

Kumasuki ruang mas Ali seraya menyeka Airmata ku.Dan kulihat Rombongan majelis kami tengah berkumpul di sisi pembaringannya.Hanya kuanggukan
kepala sebagai sapa pada mereka.Kulihat raut mas Ali begitu tenang dengan napas sedikit tersengal dan mata yang setengah tertutup.Namun bibirnya masih mampu berkata walau terbata.Ayah dan ibunya memeluk putranya dengan tangisan sedang aku hanya menatap disebelahnya.

''Aini ada disebelahmu nak''ucap ibunya Seraya memandangku
''Mas..ini aku Aini''disela isakku seraya menyemangatinya untuk bertahan.dan kulihat mas Ali meliriku serta menganggukan kepala.

Dengan napas sedikit tersengal kudengar mas Ali memohon maaf kepada orang tuanya,para sahabatnya dan terakhir padaku.Semuanya yang berada di
ruangan berdzikir bertahmid berdo'a semoga Mas Ali diberikan khusnul qatimah.Berapa menit kemudian Mas Ali menghembuskan napas terakhir dengan begitu tenang.Wajahnya begitu teduh dan tenang.

Kutarik napas dalam dalam kuhapus rautku seraya berucap inna lilahi wa inna ilahi rajiun.Kelak akupun akan mengalami hal yang mas Ali rasakan .
Administrasi telah kami selesaikan dan jenazah mas Ali pun kami bawa pulang segera di mandikan dan di shalatkan.Kalangan majelis semuanya hadir turut mendo'akan.

Banyak tangis dan rasa kehilangan akan sosok aktivis muda yang menutup di usia 26 tahun.Keluargaku pun turut hadir di akhir prosesi penguburan mas Ali.

''Aini..sabar ya nak''Ucap Ayahku yang hadir disitu.
''Ayah..ini ujian berat bagiku,jawabanku untuk mas Ali belum sempat kusampaikan''dalam kata kumenangis dipundak Ayahku.

Ayahku dan ibunda Ali hanya mengelus pundaku dan memapahku menuju kamar pribadi Ali.dan yang lainnya masih sibuk dengan acara tahlilan yang dimulai nanti malam.Letih dalam tangis akhirnya akupun tertidur dalam pembaringan mas Ali yang jarang ia singgahi karena kesehariannya ia habiskan untuk masjid dan pesantren.

Selama tujuh hari kepergian mas Ali.Hari hariku sunyi dalam sepi .Hanya panjatan do'a kukirimkan untuk sang mujahid dimataku.Ku anggap dia mujahid karena dialah yang menyadarkanku tuk berjilbab,dialah yang menyadarkanku untuk lebih mendekatkan diri padaNYA.Ali cintaku dalam seminggu dan harus menghilang dalam waktu itu.

6 bulan telah berlalu kergian mas Ali.Masih selalu terbayang tiap gerik dan kata terucap dari bibirnya yang penuh dzikrulllah siang dan malam.Tiap pesan yang tertulis ataupun terlontarkan mas Ali aku terapkan dalam keseharianku.Dan membuat hidupku akan lebih tenang dan rasa ikhlas selalu dalam menghadapi masalah apa pun.Karena itulah realita hidup yang penuh cobaan Sebagai ujian keimanan.

''Neng..minggu ini ada acara apa neng''tanya mbok iyem pagi itu.
''Aku hendak berkunjung kerumah ummi dan mampir ke rumah ibunda Ali ..mbok''jawabku seraya tanganku masih aktif dengan laptopku.
''Mau ngajakin bibi ndak''tanya mbok yem
''iya mbok..nanti sekalian mampir beli makanan dan buah buahan untuk ummi dan ibunda Ali di pasar''jawabku

Siang selepas dzuhur ku kenakan baju panjang berwarna biru serta kerudung motip bunga biru yang kupadukan dengan celana panjang longgar warna putih.Ku starter motorku menuju rumah ummiku.Namun sayang setiba disana tak kudapatkan mereka karena tengah ada acara diluar dan malam baru kembali kerumah.Dengan menghemat waktu ku parkir motorku menuju rumah ibunda Ali yang tidak jauh dari dari rumah ummiku.

''Assalamu alaykum,,Punten''suaraku mengetuk pintu rumah bunda Ali.
''Wa alaikum salam..mangga''suara bundanya menjawab salamku
''Neng Aini..kumaha damang neng''tanya bunda seraya memelukku bagai putrinya sendiri.

Dimata mereka aku adalah bagian keluarganya,walau Mas Ali hanya punya rencana meminangku.Namun kedua orang tua itu mengganggapku menantunya.Kuterima kasih tulus dari mereka semenjak mas Ali berpulang 6 bulan lalu.

Obrolan kami ngalor ngidul diselangi tawa dan canda membuatku merasa lelah dan kurebahkan diriku dikamar mas Ali.Dalam rebahku terbayang raut teduhnya dan terngiang keramahannya.Berlinanglah air mataku karena semuanya itu hanyalah masa lalu indahnya cinta kala dijalan yang benar.

Waktupun bergulir dengan cepat,siang pun berganti sore dan hari itu hujan lekas turun.Kulihat langit menghitam segera ku berkemas dan pamit pada bunda Ali.Rangkulan yang bunda berikan mengakhiri cakapku sore itu dan akupun segera starter motor menuju perjalanan pulang.

''Mbok..pegang pinggangku yang kencang ya,karena aku mau ngebut neh''Ucapku pada mbok iyem
''Kalau aku tidak ngebut pasti akan basah kuyup karena hujan sedang aku lupa bawa jas hujan''ucapku lanjut

Dan Akupun melajukan motorku dengan kencang menghindarin hujan.Barulah setengah perjalanan hujan pun turun dengan begitu deras dan kamipun basah kuyup.Dalam basah kuyup masih ku ingat kebutuhan sembako yang sudah kosong.Sekalian mampir ke toko kelontong membeli kebutuhan sabun hingga gula dan makanan ringan lainnya.

Hujan deras pun kulewati dan sampailah di teras depan rumahku tepat pukul 6 sore.Segera ku parkir motorku disamping rumah dan segera kuberlari menuju pintu depan.Seketika kakiku lemah terkulai dan plastik yang kubawa jatuh di lantai.Mataku tertuju pada sosok yang ada di depanku.

''Mbooooooooooook ''Jeritku seraya mengucapkan selalu istigfar karena aku tak percaya dengan penglihatanku.
''Iya neng..aya anaon kitu mani ngareuwaskeun''sahut mbok iyem yang terkejut pula setelah melihat sosok didepanku...

bersambung...............
Kembali Ke Atas Go down
F4tima az zahra
Global Moderator
Global Moderator
F4tima az zahra


Jumlah posting : 258
Age : 42
Location : bumi allah
Registration date : 06.12.07

(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Empty
PostSubyek: (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu 4   (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu EmptyWed Jun 11, 2008 11:07 pm

Belanjaan yang tadi kubeli di toko kelontong berserakan dilantai hingga gula dan sabun berceceran.Mataku masih tertegun pada sosok didepanku.
Aku tidak tengah bermimpi dan aku benar benar melihatnya.Sosok itu mirip Mas Ali hanya saja sosok tidak seputih Mas Ali.

''Assalamu alaikum ,Afwan Ukht..Ana numpang diteras anti tanpa se ijin anti''Suaranya memecahkan kebisuan kami
''Ana pendatang baru disini dan tadi kehujanan,Akhirnya ana numpang bereteduh di teras rumah Anti''Lanjutnya.

Seketika lamunanku buar setelah tangan mbok iyem mencubit lenganku.Dalam kegugupanku segera kulepaskan Helm ku dan memberikan kunci rumah pada mbok Iyem untuk segera membuka pintu rumahku.

''Ah..Ndak apa apa kok''Jawabku masih gugup dan kuberusaha mengendalikan perasaanku.
''Hujan sore ini lebat sekali hingga kamipun basah kuyup di jalan''Ucapku sambil berlalu meninggalkan teras dan masuk kedalam.

Kubersihkan diri dan salin baju,Hatiku masih berdebar dan bertanya mungkinkah ada manusia yang terlahir dalam rupa yang sama.Ataukah mungkin itu kembaran mas Ali.Namun aku tahu keluarga mas Ali dan ia tak mempunyai saudara kembar.Kurapikan diri dan segera kuturuni tangga kamarku menuju teras depan dan kulihat laki laki itu masih diluar dengan tangan bersidekap pertanda kedinginan.Terbersit dalam pikirku baju Ayah yang tertinggal di rumahku.

''Akh..diluar dingin slahkan masuk''ucapku sambil menundukan pandanganku karena sungguh aku tak mampu melihat rupa mas Ali didepanku.
''Jazakilah ya ukh,tapi ndak usah repot,lagian baju ana basah kuyup dan akan membasahi lantai rumah anti''jawabnya dengan agak canggung.

Petir hambar menyambar pohon mangga yang tepat diteras depan kami,hingga kami pun seketika duduk menjongkok hindari kilatan petir.

''Tak usah sungkan Akh..Ana ada baju Ayah yang bisa kupinjamkan untukmu,dan mohon terimalah tawaranku''ujarku kembali.

Setelah berpikir beberapa detik akhirnya pria itu mengikutiku keruang tamu,Dan kupersilahkan duduk di bangku plastik kecil yang selalu kugunakan kala memakai sepatu atau sandalku.Segera kutinggalkan tamuku untuk mengambilkan baju dan handuk kecil serta hair dryer untuk mengeringkan rambutnya.

Kuserahkan dan menyuruhnya berganti pakaian di kamar yang biasa kusediakan untuk tamuku.Selang berapa menit dia pun keluar dengan pakaian Ayahku.

''jazakilah ya Ukh atas kebaikan dan pinjaman bajunya''ujarnya dengan sedikit malu
''Semoga semua kebaikan Anti akan mendapatkan balasan dari Allah swt''suaranya begitu tulus dalam berdo'a persis mas Ali ketika mendo'akanku.

Hujan pun sedikit reda dan panggilan maghrib pun tiba.Lelaki itu mohon pamit karena tidaklah layak tinggal berlamaan dengan wanita yang bukan mahramnya.walau saat itu kami tidak hanya berdua.Segera ku ambilkan payung untuk kupinjamkan padanya,Ucapan salampun mengakhiri cakap kami.

''Neng..Siapa nama orang tadi''tanya mbok iyem memecahkan keheningan
''Neng lupa menanyakan nama dan tempat tinggalnya mbok''jawabku sambil menepis keningku.
''Raraina geuning mani mirip pisan sareng Ujang Ali''pertanyaan mbok iyem membuatku mengehela napas panjang.
''Tos tos lah teu kedah carita deui,sabar wae nya neng''mbok iyem mengakhiri perkataan sambil berlalu kebelakang ambil air wudhu .

Kulaksanakan fardhu maghrib dan kulanjutkan tilawah hingga panggilan isya tiba.Kuberdoa memohon ketenangan hati untuk melupakan kisah cinta yang tak mungkin akan kembali walau air mata ini berganti linangan darah.Malam kian beranjak dan kurebahkan diri untuk beristirahat dengan satu harap esok hari akan lebih baik dari hari ini yang kujalani. itulah pikirku dalam tiap malam menjelang tidurku.

''Assalamu alaikum''Suara bel pintu rumahku dan mbok iyem pun segera berlari membukakan pintu.
''Waalaikum salam ''jawabku dalam hati dan mbok iyem pun menjawab salam tamuku.
''Neng..Ini ada tamu yang tempo hari kehujanan itu''Teriak mbok iyem dengan keras bagai tinggal dihutan.

Segera kutinggalkan makananku dimeja makan dan beranjak menuju ruang tamu menemui tamuku.Hanya anggukan kepala tanpa jabatan tangan ku sapa tamuku dengan hati berdebar.Kulihat mbok iyem masuk kedalam untuk mengambilkan minuman dingin karena cuaca tengah panas.

''Ini Ukh..Ana kembalikan pakaian tempo hari yang anti pinjamkan pada ana''Suaranya memulai percakapan seraya tangannya mengeluarkan bungkusan baju
''Kenalkan nama Ana Alwi thohir Yahya dari luar kota dan hendak tinggal dikota ini ''ucapnya singkat

Kuberikan selembar name card padaya.karena aku lebih menyukai memberikan kartu nama bila dibanding memperkenalkan diri sendiri.Kudengar ia menyebut
namaku Aini Rosyidi Syah .Percakapan kami siang itu membuatku tahu jika dia menggantikan posisi Mas Ali di pesantren dan malam hari ia mengurus perpustakaan masjid dan mengajar mengaji anak anak masjid.

''Ana mohon pamit ukht dan jazakilah atas pinjaman baju serta segala kebaikan anti''Ucapnya seraya mengakhiri percakapan dengan salam.
''Waalaikum salam ''Jawabku singkat seraya mengantarkan tamuku hingga teras depan.

Waktu terus berlalu dan kami pun sering bertemu karena ke aktifanku sebagai bendahara majelis serta seringnya aku mengunjungi perpustakaan masjid.
Ku mulai menyukai perpustakaan masjid bukan karena Alwi tapi sejak kumengenal Ali.Hingga perpustakaan itu merupakan tempat nostalgia kami walau kebersamaan kami dulu selalu beramai dengan rekan yang lainnya.

''Salamun alaykum De Aini,minggu ini ada rencana apa di luar''Suara Alwi menyapaku kala di perpustakaan seraya minuman gelas untukku.
''Waalaikum salam Kak,,Ehm sepertinya minggu ini aku gak ada acara''jawabku seraya ucapkan terima kasih atas minuman gelasnya.
''Sepertinya akan di adakan kebersihan keliling kampung yang dikerjakan para santriwati''tukasnya.
''Oh..Yah akupun boleh ngikutan tapi belakangan datang''jawabku sambil bercanda.

Keakraban karena sering bertemu di perpustakan menghadirkan satu perasaan yang sama dihati kami.Tak bisa kupungkiri Bayang mas Ali telah tergantikan oleh kehadiran Kak Alwi.Ku panggil dia kakak karena usianya memang diatasku 6 tahun.Sepertinya Kak Alwi pun mengetahui tentang kisahku dengan mas Ali.Ketika perasaan aneh kami rasakan kami makin menjaga jarak dan kupaham mungkin kami sama sama bertanya dan belum berani memastikan.

''Assalamu alaikum semuanya,Apa kabar kalian''sapaku pagi itu kepada santriwati yang siap kerja bakti di hari minggu itu.
''Wa alaikum salam sizta,Bi khair'jawab mereka serentak

Pagi itu ku ajak mbok iyem untuk ikutan kerja bakti,setidaknya kehadiran mbok iyem bisa menemaniku kala aku berpapasan dengan Kak Alwi nanti.
Karena ku ingat tempo hari Kak Alwi mengatakan jika ada hal yang patut dibicarakan.Akupun tak berani menebak apa yang akan ia katakan siang nanti.

''Salamun alaykum ''Suara Kak Alwi siang itu menyapaku dan mbok iyem.
''Adek dan mbok sudah makan siang''Tanyanya bagai menawari sesuatu pada kami.
''Belum Ujang..Si Neng mah tos biasa tabuh 3 nembe tuang''Jawab mbok iyem nyerocos
''Oh..Begitu ya..Bagaimana kalau sekarang kita menuju masjid laksanakan fardhu dzuhur yang segera tiba''Ajakan Kak Alwi membuyarkan lamunanku.

Belum kujawab ajakannya mbok iyem telah menarik lenganku menuju masjid dan para santriwati itu kembali pada asrama mereka.Dalam langkah menuju masjid kami banyak diam dan hanya sekali kali saja mbok iyem bercanda yang mengeluarkan tawa dan membuatku tersipu malu.Karena mbok iyem selalu mengatakan
aku seorang penakut akan ulat dan lintah.

Allahu akbar kulaksanakan fardhu dzuhur siang ini dengan mbok iyem dan Kak Alwi di masjid.Salam terucap lanjutkan dzikir yang cukup lama,Membuat Mbok iyem terus melirikku.

''Dek Aini..Bolehkah ana mengantarmu hingga teras depan rumahmu karena ada hal yang ingin ana sampaikan''Ucap Kak Alwi seiring langkah menuju pulang
''Oh tentu boleh Kak''Jawabku singkat.

Pejalanan menuju rumahku cukup memakan waktu 10 menit dengan berjalan kaki.Kami berjalan berjauhan dan mbok iyem melangkah ditengah sedang aku sambil menggadeng tangannya selalu berjalan dipinggir.Dengan harapan Kak Alwi tidak dapat melihat rautku karena aku merasa jantungku berdebar teringat apa yang akan dibicarakan nanti.

''Aini..Ana menyukai anti dan berniat ingin meminang Anti dalam waktu tiada lama''Awal percakapannya membuatku tersentak kaget.
''Sejak kapan Kakak menyukaiku ''Jawabku terbata masih dalam keresahanku

''Ana menyukai adek sejak kita sering bertemu di perpustakaan dan rasa suka itu kian menjadi dengan berjalannya waktu''
''Ana tiada harap hati ternoda karena cinta yang belum selayaknya dan ana hanya ingin mencintai dalam ke halalan''Perkataan Kak Alwi membuatku menangis dan terharu.

Mbok iyem datang dengan membawakan dua gelas minuman dingin.melihatku tengah menangis mbok iyem menolehku dan duduk disampingku.

''Ku naon atuh Neng..geuning ceurik''Tanya mbok iyem dengan logat sundanya membuatku segera menghapus air mataku.
''Aku senang dengan kejujuran kakak tapi aku minta waktu lima hari saja untuk memutuskan langkah selanjutnya''Jawaban yang kuberikan pada Kak Alwi.

Mbok iyem hanya melongo namun sepertiya paham dengan apa yang kami tengah bicarakan.Kujelaskan pada Kak Alwi kalau aku akan memberitahukan ayahku dan meminta persetujuannya untuk menerima atau menolak Kak Alwi sebagai imam dirumahku.

Kak Alwi memahaminya dan akan menunggu jawaban lima hari kemudian.Dengan segera kuhubungi Ayah dan ibu perihal kak Alwi.Ayah beserta kedua mbakku datang kerumahku untuk membicarakan masa depanku.Dan rupanya Ayah tidak sembarang menerima pinangan Kak Alwi tidak seperti dulu kala mas Ali meminangku.

''Aini..Apakah kau tulus mencintai Alwi dan bukan pelarian dari Ali karena raut mereka yang mirip''tanya keluargaku setelah aku memperlihatkan poto Alwi.
''Iya pak..Aini mencintai Kak Alwi tulus dan hanya karenaNYA,bukan karena pelarian dari bayang masa lalu Ali''jawabku penuh harap ayah akan menyetujuinya.

Baiklah kalau begitu,Ayah setuju tapi ayah akan mencari tahu tentang keturunan dan keluarganya,Hanya ku anggukan kepala saja dan hatiku sedikit tenang karena ayahku setuju walau belum sepenuhnya menerima kak Alwi sebelum mengetahui keluarganya.
3 hari berlalu Ayahku mencari tahu tentang keluarga Alwi di luar kota.Dengan wajah garang Ayahku kembali dan membawa kabar yang ia dapatkan.

''Ayah tidak setuju dan tidak menerima kehadiran Alwi dalam keluargaku''Suara ayahku cukup membuatku tersentak hingga terduduk jatuh
''Apa yang membuat ayah tidak menyetujuinya sedang ayah tahu jika Alwi anak yang baik dan shalih yang mampu kujadikan imamku.
''Aini mencintainya Ayah dan aini mohon ayah menyetujui keputusan Aini untuk menerima pinangannya''Isakku kian menjadi kala membanting gelas ditangannya.

Keputusan Ayah untuk menolak Alwi membuatku bersedih bahkan tak kupahami apa yang membuat ayah tidak setuju ,karena aku tahu ayahku bukanlah
type materialistis.Sama seperti menerima pinangan mas johan yang meminang mbak arimbi.

Waktu jawaban yang tengah di nantikan Alwi tinggal 2 hari dan membuatku tidak karuan antara bakti pada orang tua dan rasa cinta di hati.Cintaku yang pertama kandas karena takdirNYA.dan kini kurasakan cinta kedua haruskah musnah, sedang cinta padanya kian tumbuh menjadi.Karena kulihat Alwi sosok yang mampu mengayomiku kelak.

''Aini..Ayah Akan mengatakan Alasannya kenapa Ayah tidak menyetujui kehadiran Alwi''suara Ayah sedikit lunak..

Bersambungggggggggggg
Kembali Ke Atas Go down
F4tima az zahra
Global Moderator
Global Moderator
F4tima az zahra


Jumlah posting : 258
Age : 42
Location : bumi allah
Registration date : 06.12.07

(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Empty
PostSubyek: Re: (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu   (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu EmptyFri Jun 13, 2008 10:52 am

''Ayah tetap tidak setuju Alwi masuk dalam keluargaku''Ucap Ayah dengan marah
''Tidak sudi aku menerima seseorang dari keturunan pengkhianat negrinya sendiri''lanjut ucapan kemarahan Ayah

Ayah menjelaskan jika kakek buyutnya Alwi adalah seorang yang perna ikut gerakan komunis kala jaman penjajahan jepang dulu.Hal itulah yang membuat kebencian Ayah pada diri Alwi.Hanya deraian air mata yang mampu kuhadirkan,Lidahku terasa kelu tuk berkata.Isakku makin menjadi kala Ayahku memberikan dua pilihan padaku.

''Aini..Apakah kamu masih bersikeras dengan keinginanmu untuk tetap mencintai keturunan dari seorang pengkhianat negrinya''Bentak Ayahku.
''Kau pasti bisa mendapatkan yang lebih baik dari Alwi,Ayah yakin itu''Suara Ayahku sedikit lunak sambil tangannya mengelus kepalaku.

''Sudahlah pak..Biarkan pikiran anak kita tenang dulu,jangan kau mencecarnya dengan berbagai pertanyaan''Timpal ibuku seraya menuntunku menuju kamar.
''Nak..Ibu akan mendukung pilihanmu tapi jangan kau ungkapkan sekarang keinginan itu''ucap ibukku seraya mengelus pundakku
''Ibu ,,paham perasaanmu nak''Mendengar ucapan ibu tangisku makin menjadi.

Hari ke empat Kak Alwi dalam penantian jawabanku,Kuhubungi kak Alwi dalam rangkaian kata yang kusimpan di meja perpustakaan tempat ia diskusi dengan teman temannya
Salamun alaykum
Semoga kakak dalam limpahan rahmatNYA Selalu.Amin
Impian itu hilang sudah kini
yang tertinggal hanyalah asa yang harus Aini lupakan
Walau terasa berat tuk berkata
Namun Aini tak harap kakak dalam penantian semu dan membuang waktu saja
Maafkan Aini kak...

Wassalam
Dalam tangis kala harus memupus cahaya

Surat itu telah kak Alwi baca hingga ia pun beranikan diri untuk tetap menemuiku dan Ayahku senja itu.Kulihat keteduhan dan ketenangan dalam rautnya
Sedang Ayahku menyambutnya dengan wajah geram bagai ingin menghantamnya.Dengan hati berdebar kujawab salam kala ia memasuki teras depan rumahku.

''Apa kabar Pak ,kenalkan ana Alwi''Suara kak Alwi memecahkan keheningan
''Aku tidak sudi menerima kehadiranmu dalam keluargaku''Jawab Ayah dengan hujatan yang menyakitkan
''Ayah..jangan katakan itu,Aini mohon Ayah''teriaku dalam tangisan

Kudengar helaan napas Kak Alwi,dengan suara tenang yang menyejukan ia menerima atas penolakan dan hujatan Ayahku tanpa terlihat dendan diwajahnya.Keteduhan dan keluasan hati yang nampak dalam rautnya membuatku yakin akan pilihanku untuk tetap memilihnya jadi qawamku.
Ucapan salam kak Alwi mengakhiri percakapan sore itu dan melangkah kian menjauh pergi hingga ku tak lagi melihat bayangnya lagi.

Penolakan itu membuatku sedih namun cinta dihatiku makin kuat adanya.keinginan hati berontak untuk melawan kungkungan dari Ayah.Sejak itu diriku bagai terkurung dalam sangkar emas.Yang semua rutnitasku selalu dimatai Ayah.Karena kini Ayah lebih memilih tinggal bersamaku dan tidak lagi percaya pada mbok iyem.karena mungkin mbok iyem selalu menuruti keinginanku dan mendukung hubunganku dengan kak Alwi.

''Ayah..sore ini Aini ingin mengunjungi kubur mas Ali''sapaku pagi itu.
''jam berapa Aini kesana,boleh kesana tapi jangan nangis dan mengeluh ya''jawab ayahku tanpa menolehkarena tengah asyik mebaca koran

Kuanggukan kepala dan hanya tersenyum sebagai jawaban dari pertanyaan Ayah.Ku ajak mbok Iyem untuk menemaniku ke sana.Dalam perjalanan
secara kebetulan aku berpapasan dengan kak Alwi.Kulihat dia masih tetap bersahabat walau pernah Ayah hujat dengan kata kata yang menyakitkan.

''Dek..mau kemana''tanya kak Alwi padaku serta melirik mbok iyem
''Ieu jang..si neng bade ningal kuburna Almarhum ujang Ali''sambut mbok iyem sambil melihat wajahku yang kupalingkan dari pandangan Kak Alwi.
''Bolehkah Ana temani''tanya kak Alwi padaku.

Hanya anggukan kepala saja yang kuberikan sebagai jawaban tidak keberatanku.Selama perjalanan kami banyak diam.hanya mbok iyem saja yang berceloteh membuyarkan keheningan.Dalam do'a kami senja itu terasa khusyu tepat di sisi kubur Mas Ali.Setahun sudah kepergianya kini.Kuberdiri pertanda ajakan pulang pada mereka.Yang diikuti mbok iyem dengan bersuara mengajak Alwi tuk meninggalkan tempat itu.

''Dek..bagaimana perasaanmu sekarang''Tanya Alwi dalam ketenangan
''Jangan terlalu dipikirkan dek,karena hanya akan merusak pikiran dan melemahkan iman''sambungnya kembali.

Tak kujawab pertanyaanya selain dengan tangisan yang kulabuhkan dalam pundak mbok iyem,hingga mbok iyem pun panik dan mencari tempat istirahat bagi kami.Mbok iyem menggandeng tanganku menuju warung yang ada dipinggir jalan.dan kami bertiga istirahat disana sebentar untuk menenangkan tangisku.

''Aku telah mencintaimu kak''suaraku dalam tangis
''Kakak pun demikian dek,hatiku merasa terdzalimi karena rasa cinta ini''sambung Alwi.
''Mbok merasa prihatin dengan cinta kalian''suara mbok iyem menyahut
''Kalian saling mencintai bagaimana kalau kawin lari saja''suara mbok iyem membuat kami terhentak.

''Dek..apakah adek siap kupinang tanpa restu dari ayahmu''pertanyaan kak Alwi membuatku mengangkat wajahku.
''Aku siap dengan resiko apa pun kak,walau tiada restu dari ayah''jawabku tegas tiada merasa takut.
''Aku tidak dapat memberikan kemewahan padamu seperti apa yang kau miliki sekarang''lanjut cakap Alwi.
''Jangan kau katakan itu kak ,karena bukan itu yang Aini inginkan dari kakak''jawabku dalam tangis

Senja itu kami merencanakan untuk meminta ijin kembali pada Ayahku akan pinangan kak Alwi.jika Ayah akan kembali menolak maka niatku akan tetap menerima Kak Alwi tanpa restunya.Dan kamipun telah siap dengan resiko yang kami dapatkan kelak.Satu yang membuat kami percaya akan kekuatan sebuah cinta.Cinta kami memang hanya karenaMU ya Rabb Maka persatukanlah cinta Kami dalam RidhaMU.Kembali kamipun berjalan menuju rumah masing masing.

''Matamu kenapa Aini kok sembab begitu''Tanya Ayahku diteras depan rumahku.
''Tadi kena debu Ayah,sekarang kan musim panas''Jawabku menyembunyikan sisa air mataku.
''Ayah ada sesuatu yang ingin Aini katakan pada Ayah''cakapku setelah kuambilkan segelas air jahe kesukaan Ayahku.
''Oh..katakan Aini,,Apa yang membuatmu risau''Jawab sang Ayah.

Dengan sangat marah Ayah membantingkan lagi asbak yang tergeletak dimeja.Hingga membuatku menangis lagi entah yang keberapa kali.Ayah tetap menolak kehadiran Alwi.Senja itu Ayah dengan nada marah berkata membolehkan aku dengan menikah Alwi tapi dengan dua syarat yang harus kujalani.

''1.Aku tetap mengakuimu putriku tapi aku tetap tidak menerima Alwi menantuku''jawab ayahku dengan marah
''2.Kau boleh menikah dengan Alwi pilihanmu tapi kau harus meninggalkan rumahmu serta apa yang kau miliki jangan kau bawa''Suara Ayahku makin meninggi.

Terasa berat kuputuskan antara dua pilihan.Kutahu Ayah berbuat demikian bukan dari nuraninya,Tapi itu semua hanya sebuah ancamannya saja,Agar aku menuruti apa keputusannya.Cintaku pada Alwi membuatku menyanggupi dengan apa yang Ayah tawarkan.Ku setujui untuk keluar dari rumahku tanpa membawa apa yang aku miliki.

''Ayah..Aini Akan tetap memilih Kak Alwi''dengan hati berdebar kukatakan kejujuran hatiku.
''Plaakkk ,,Inikah cinta Alwi padamu yang mengajarimu menentangku''Tamparan Ayah senja itu membuat mulutku terkunci tak lagi berkata.

''Assalamu Alaikum''Suara Alwi kudengar diteras depan.
''Wa Alaikum salam''jawab mbok iyem sambil membukakan pintu
''Ujang buruan pulang saja,soalnya Ayah Neng Aini lagi marah''Suara mbok iyem memberitahukan keadaan kami.
''Ijinkanlah Ana untuk masuk mbok''Dengan santun Kak Alwi memohon pada mbok iyem..

Berbagai hujatan dan hinaan Ayah lontarkan pada diri Kak Alwi membuatku merasa tak berharga didepannya.Namun kak Alwi masih dengan suara tenangnya menjawab apa yang Ayah tanyakan.Dan kami pun bersujud di kaki Ayahku untuk meminta restu namun Ayah hanya diam saja.

''Aini..Bukankah tadi kau telah memilih pilihanmu,Untuk apa kau meminta restuku lagi''Suara Ayahku dengan keras seraya berlalu dari hadapan kami.
''Dek..Hentikan tangismu,Kita jangan terburu buru dan bertindak gegabah,kita serahkan semuanya padaNYA Dan mohon petunjuknya dalam istikarah''
''Kita hanya berusaha dan berdo'a dan yang menentukan adalah Allah Semata''Ungkapan Kak Alwi menenangkan hatiku.

Ucapan salam pertanda Kak Alwi hendak pamit.kami sepakat untuk tetap menjaga hati dan berserah diri menyerahkan semuanya pada yang kuasa.
Seminggu dalam istikarahku,Kulihat bayang Kak Alwi dengan keramahanya datang membawa selembar kerudung berwarna putih dan melampirkan kerudung itu di atas kepalaku.Terhentak dalam mimpi dan kubertambah yakin kalau pilihanku Kak Alwi adalah tepat.

Salamun Alaykum
Dek..
Kakak esok hari akan mengajakmu untuk ku kenalkan dengan Bundaku.
Karena bunda ingin melihat sosok calon menantunya.terlebih kakak hanya mempunyai bunda seorang.

Wsalam
KK
Sebaris kalimat itu kudapatkan dari meja perpustakaan yang biasa kududuki..

bersambung....
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Empty
PostSubyek: Re: (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu   (cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu Empty

Kembali Ke Atas Go down
 
(cerbung)pinanglah Aku Dengan Imanmu
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
The Indonesian's Love Community-
Navigasi: